Buah-buahan Yang Disebutkan Dalam Al-Qur’an

Assalamu’alaikum teman-teman.

Apa kabar? Semoga teman-teman sehat selalu, ya. Aamiin.. Kali ini, kita akan belajar tentang buah-buahan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an. Yang pertama, anggur yang disebutkan dalam QS. ‘Abasa ayat 27-28:
فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا، وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ

Artinya, “Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, dan anggur dan sayur-sayuran.”

Wah terdengar suara adzan maghrib, teman-teman. Alhamdulillaah adzan maghrib telah berkumandang. Adzan maghrib adalah tanda untuk berbuka bagi orang yang berpuasa. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk berbuka puasa dengan kurma. Buah kurma juga disebut di dalam Al-Qur’an QS. Maryam ayat 25:
وَهُزِّيْٓ اِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ۖ
Artinya, “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”

Yang ketiga, buah delima yang disebutkan dalam QS. Al-An’am ayat 141:
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ جَنّٰتٍ مَّعْرُوْشٰتٍ وَّغَيْرَ مَعْرُوْشٰتٍ وَّالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا اُكُلُهٗ وَالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ كُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖٓ اِذَآ اَثْمَرَ وَاٰتُوْا حَقَّهٗ يَوْمَ حَصَادِهٖۖ وَلَا تُسْرِفُوْا ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَۙ
Artinya, “Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”

Lalu, buah yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah buah zaitun dan buah Tin yang disebut dalam QS. At-Tin ayat 1:
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ
Artinya, “Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun.”

Alhamdulillaah teman-teman, kita sudah mengetahui buah-buahan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an. Semoga di lain waktu, kita bisa belajar hal lainnya ya. Sampai jumpa di tulisan Fatih berikutnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*