Assalamu’alaikum teman-teman!
Hari ini, Fatih ingin bercerita tentang kisah Nabi Zulkifli A.S. Kisah Nabi Zulkifli dimulai ketika raja dari kerajaan Syam tidak mempunyai keturunan, dan suatu hari dia merasa tua dan dia mencoba mencari pengganti untuk memimpin kerajaan Syam. Ia berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada siapa pun yang sanggup dalam mengemban amanah rakyat dan orang-orang yang selama ini sudah bertakwa kepada Allah SWT.
Di sana, berdiri seorang pemuda bernama Bashar (Nabi Zulkifli), yang berkata, “Hamba bisa, tuanku”. Tidak ada satu orang pun yang menjawab saat itu, kecuali Basyar (Nabi Zulkifli). Maka pada akhirnya ia diangkat menjadi raja menggantikan raja lama untuk memimpin negeri Syam. Sejak saat itu, Bashar mengubah namanya menjadi Zulkifli, yang berarti orang yang menepati janji. Nabi Zulkifli ini kemudian menjadi raja yang tidak pernah lalai dalam menjalankan tugasnya. Beliau memenuhi semua kebutuhan rakyatnya secara adil dan tanpa masalah. Suatu waktu, munculah memberontakan dari orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. Nabi Zulkifli AS meminta tentara dan rakyatnya untuk datang ke medan perang.
Namun, tidak ada satu pun rakyat yang berani. Mereka takut mati, sehingga mereka meminta Nabi Zulkifli untuk berdoa kepada Allah untuk menjamin hidup mereka. Nabi Zulkifli tidak banyak berpikir dan langsung berdoa kepada Allah SWT, dan Dia langsung menjawab doanya tersebut. Kemenangan dicapai tanpa ada yang terbunuh dalam pertempuran dengan izin Allah SWT. Setelah menjadi raja, kisah Nabi Zulkifli As tidak luput dari berbagai cobaan, termasuk yang datang dari kaumnya sendiri. Ada banyak orang datang ke kerajaan yang memiliki niat untuk menghancurkan kepemimpinan Nabi Zulkifli As.
Saat itu, Nabi Zulkifli memerintahkan kaumnya untuk ikut berperang melawan pasukan pemberontak yang datang ke kerajaan. Namun, orang-orang yang dia perlakukan dengan baik menolaknya dengan alasan takut mati.
Mereka ingin berperang, tapia ada syarat yaitu dengan jaminan bahwa mereka tidak akan mati di medan perang. Alhasil, Nabi Zulkifli AS berdoa kepada Allah SWT supaya umatnya diselamatkan ketika peperangan berlangsung.
Do aini kemudian secara langsung dikabulkan oleh Allah SWT sehingga semua pasukan dari Nabi Zulkifli AS yang terdiri dari rakyat biasa bisa berhasil memenangkan peperangan dan kembali ke kerajaan dengan kondisi selamat tanpa ada yang gugur.
Baru pada akhir kepemimpinan Nabi Zulkifli As rakyatnya merasakan kehidupan yang damai dan sejahtera. Peninggalan dari Nabi Zulkifli masih bisa dilihat di kota kecil Kirf, selatan Bagdad. Ada sebuah makam di antara kota Shira dan Nazab di kedua sisi sungai Efrat. Makam tersebut diyakini oleh warga sekitar sebagai makam Nabi Zulkifli.
saat iblis berusaha memikat Nabi Zulkifli As agar lalai dan gagal memenuhi tugasnya sebagai raja. Suatu ketika, setan datang menemui Nabi Zulkifli. Iblis memiliki trik licik seperti itu. Ia menjadi orang tua dan mengetuk pintu rumah Nabi Zulkifli, menggoyahkan kesabarannya.
Nabi Zulkifli, dengan belas kasih, memohon kepada setan yang menyamar untuk datang ke kerajaannya esok hari. Namun yang ditunggu tak kunjung datang, meski Nabi Zulkifli menyempatkan diri untuk membantu iblis yang menyamar. Iblis sengaja tidak menepati janjinya untuk menguji kesabaran Nabi Zulkifli As.
Tak kuasa menahan kantuk, Nabi Zulkifli memilih istirahat. Dia meninggalkan pesan untuk keluarganya, jangan sampai seseorang datang kepadanya saat dia sedang beristirahat dan membangunkannya. Setan yang menjelma menjadi orang tua kembali datang ke rumah Nabi Zulkifli dan mengetuk pintu.
Namun, atas permintaan Nabi Zulkifli sendiri, keluarganya melarangnya. Tidak menerima penolakan, iblis yang menyamar menyelinap melalui lubang di dinding rumah. Dia kemudian membangunkan Nabi Zulkifli yang sedang tidur.Nabi Zulkifli menyadari bahwa pintu rumahnya terkunci, tetapi lelaki tua itu masih bisa masuk, dan dia berteriak: “Kamu adalah musuh Allah!”.
Namun Nabi Zukifli sama sekali tidak marah dengan apa yang dilakukan setan. Begitulah Nabi Zulkifli A.S. tetap bersamanya hingga akhirnya setan pun menyerah dan mengaku bahwa ia diutus oleh iblis untuk menggoda dan memprovokasi Nabi Zulkifli. Rencana setan gagal untuk membuat Nabi Zulkifli marah dan sampai mengingkari janjinya.
Sifat sabar yang dimiliki oleh Nabi Zulkifli As sudah semestinya dijadikan sebagai teladan oleh seluruh umat Muslim yang ada di dunia, baik ketika sedang beribadah atau ketika berkomunikasi dengan orang lain.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Nabi Zulkifli ya, teman-teman! Sampai jumpa di tulisan Fatih berikutnya..