Assalamu’alaikum teman-teman!
Hari ini, Fatih ingin bercerita tentang kisah Nabi Harun A.S. Nabi Harun adalah Nabi ke 15. Nabi Harun merupakan sepupu Nabi Musa, orangtua mereka kakak beradik.
Nabi Harun diangkat menjadi Nabi untuk mendampingi Nabi Musa. Pengangkatan Harun menjadi nabi atas permintaan Nabi Musa. Ketika itu, Nabi Musa memohon agar diberi pendamping teman seperjuangannya. Lalu jatuhlah pilihan pada Nabi Harun.
Nabi Musa dan Nabi Harun adalah dwitunggal. Keduanya saling melengkapi. Nabi Musa seorang yang tegas dan pemberani. Jiwa kepemimpinan sangat kuat namun kurang fasih berbicara. Saat masih kanak-kanak, Musa mengalami kecelakaan yakni dia memasukkan bara api ke mulutnya. Akibatnya Musa tidak bisa berbicara dengan jelas.
Namun, Nabi Harun sangat fasih berbicara. Nabi Harun adalah juru bicara Nabi Musa menghadap Firaun atau pun umat Nabi Musa.
Nabi Harun 40 hari menjadi pemimpin kaum Bani Israil. Saat itu Nabi Musa harus menjalankan saum selama 30 hari karena Nabi Musa memohon agar kaum Bani Israil diberi kitab untuk petunjuk hidup.
Tugas utama Nabi Harun adalah jangan sampai kaum Bani Israil terjeremus kembali ke dalam kesesatan. Nabi Harun juga nememani Nabi Musa menghadap Firaun. Mereka mendatangi Firaun untuk menyampaikan Taurat, kitab Suci dari Allah untuk umat Nabi Musa, Bani Israil.
Namun Firaun murka dan mengancam Nabi Musa dan Nabi Harun. Keduanya mendapat perintah untuk meninggalkan Mesir. Firaun dan pasukannya mengejar rombongan Nabi Musa. Nabi Harun tetap setia mendampingi. Langkah mereka dan rombongan terhenti karena adanya laut Merah.
Nabi Harun meyakinkan Bani Israil yang mulai gelisah. Atas kehendak Allah laut terbelah membentuk jalanan. Nabi Musa dan Nabi Harun memerintahkan kaumnya menyeberang. Tidak lama setelah itu Nabi Harun sakit dan meninggal di Bukit Haur. Nabi Musa pun berduka.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Nabi Harun ya, teman-teman. Sampai jumpa di tulisan Fatih berikutnya.