Menemani anak bermain berbeda ternyata dengan melihat anak bermain, itu yang kami rasakan saat ini, menurut kami dulu menemani anak bermain itu bisa sambil melakukan kerja lain seperti maminya bersih-bersih atau sambil nyuci piring dirumah, ternyata tidak bisa.
Usia fatih 3 tahun 7 bulan, kami belum mengajarkan fatih apapun tentang Smartphone, baik cara membuka kunci atau sekedar memilih tontonannya di Smartphone, karena memang itu yang papinya sangat hindari, jauhkan fatih dari smartphone, meskipun si papi masih sering sibuk dengan smartphone disaat main sama fatih, memang godaan smartphone itu sangat besar, karena lebih menarik untuk stalking daripada main sama anak, mungkin begitu jua dengan para orang tua zaman now. Tapi mudah mudahan tidak banyak, dan mungkin lebih bisa fokus menemani anak bermain.
Pengalaman kami, setelah menjalani punya anak sampai usia hampir 4 tahun, dan saat ini saat si fatih hanya bisa diam saat tidur, sangat terasa sekali bagaimana ketika fatih tidak kami bolehkan main HP, ini beberapa catatan dan pengalaman kami ketika berkomitmen tidak mengajarkan fatih main HP:
- Tidak ada istilah MeTime
Istilah emak-emak milenial dan orang tua zaman now, mungkin metime adalah waktu untuk sendiri, bisa berleha-leha tanpa ada yang ganngu, tapi ketika anak tidak dibiarkan main HP, bersiaplah untuk tidak ada waktu sendiri.
2. Siap jadi orang tua yang Bermain semua permainan anak,
Ini yang menjengkelkan kadang, tapi baik sih sebenarnya, kita yang masuk ke permainan anak, bukan malahan anak kita ajak ke permainan orang tua, misalnya main robot, mami fatih selama dirumah dan fatih tidak tidur, hapir dipastikan ditangan maminya ada juga robot kecil, karena ketika fatih main robot, papi dan maminya harus juga pegang robot, tidak boleh diletakkan, dan sering sekali fatih bilang, “tarok hp nya dulu mi”,”gak usah main hp pi”.
3. Siap dengan rumah berantakan
Berapa lama sih rumah rapi dan bersihnya ?, hampir 10 menit setelah maminya rapikan rumah dan rapikan mainan, bisa dipastikan akan berantakan lagi, baik oleh fatih maupun kerjaan kreatif papinya saat bermain dengan fatih.
4. Siap untuk Kurang Update
Kurang update berita memang salah satu tantangannnya, karena jaranga pegang hp, seperti mami fatih boleh dikatakan 24 jam bersama fatih, mungkin ada waktu sekarang saat fatih kami daftarkann ke camp tahfiz, ada 4 jam sehari fatih hafalan juz 30 di camp, mungkin itulah waktu untuk maminya update, baik untuk baca-baca atau update Websitenya mami yang sudah lama tidak diurus.
5. Harus Komitmen berdua Suami Istri
Mau menjauhkan anak dari smertphone, harus komitmen berdua suami istri, tidak bisa salah satu saja, seperti kami berusaha untuk selalu mengingatkan, kadang saking besarnya godaan untuk tidak bermain dengan fatih, dikasih HP, akhirnya salah satu melarang.
Mungkin itu beberapa yang kami alami, mungkin nanti ada lagi , lain kali di sahre lagi, ini aja ditulis ketika atuk dan uci dirumah, jadi fatih ada teman bermain. Ini hanya sekedar tulisan cerita kami sebagai orang tua, dan kami tulis di Webnya fatih.
Kami mengambil keputusan menjauhkan fatih dari smartphone, karena tidak mau dia kecanduan main HP seperti kita orang tuanya, sibuk dengan HP, biarlah rumah berantakan, waktu tersita banyak, asal jangan main HP dulu.