Ini Kronologis Perjalanan Fatih yang Dihadang Banjir di Pangkalan

fatiharrazka.com | Pulang kampung ke Kapur IX diawal tahun 2016 menjadi perjalanan yang begitu mengesankan bagi kami sekeluarga, perjalanan yang diluar perecanaan, mulai dari merawat kakakfatih yang kesurupan hingga hampir tenggelam di banjir bandang pangkalan.

Fatih usia 1 tahun, pulang karena ada tugas papi di kampung halaman, ke SMA N 1 Kapur IX. Perjalanan pulang sesuai rencana, setiba dikampung semua diluar rencana, jadwal balik ke padangpun berubah karena bencana alam.

Kami berangkat dari Kampung harapan sekitar jam 11, masih gerimis, hujan lebat sejak semalam, singgah di koto bangun tempat bg abel, jam 12. 30 baru sampai di muaro paiti.

Sekitar jam 14.30 berangkat menjuju kota Padang, diperjalanan sudah khawatir juga dengan kondisi cuaca, mulai bertanya dengan air yang biasanya membanjiri jalan raya, tidak lama, baru masuk gn. malintang, berpapasan dengan mobil Bus daripayakumbuh, bus batangkapur, kami mulai lega berarti air tidak naik, dan jalan aman.

15 menit berselang, ternyata di kawasan sawit lewat gunung malintang, air sudah membanjiri jalan raya, akhirnya berbalik, dan berhenti di dekat simpang arah bukit talau, itu sekitar jam 15.30. Menunggu hingga jam 17.00 akhirnya kami pulang kembali ke muaro paiti, hujan tak henti, akhirnya terdengar kabar mobil yang menunggu air surut sudah terendam,dan jalan menuju lubuk alai sudah terputus.

Alhamdulillah kita sudah kembali pulang, hanya itu yang bisa diucapkan, rasa syukur mengambil keputusan untuk kembali dan tidak menunggu disana, karena waktu kami menunggu, sudah sangat ramai orang yang menunggu, ramai orang yang mencari korban yang hanyut juga.

ada sekitar 22 mobil yang terendam banjir karena tidak bisa berbalik arah, karena air banjir datang dari belakang, dan dapat kabar lagi, di pangkalan ternyata lebih parah.

Pangkalan Kapur IX berduka, banjir bandang yang terjadi seperti 30 tahun silam, baru kali ini terjadi lagi.

Semoga kita yang diberi musibah, tetap sabar.